Logo Asad

Ziarah Ke Maqbarah Pengarang Kitab Jurumiyah

Ziarah Ke Maqbarah Pengarang Kitab Jurumiyah

Nama lengkap pengarang kitab Nahwu Jurmiyah adalah Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Dawud Al-Shinhâji (dengan mengkasrahkan huruf Shod). Menurut riwayat Al-Hamîdi, kalimat Al-Shinhâji ini berasal dari salah satu kabilah yang berada di Maroko, yaitu kabilah Shinhâjah. Nama ini kemudian dikenal sebagai Ibnu Ajurrûm.

Nama asli kitab ini adalah Al-Muqaddimah al-Ajurrumiyyah fi Mabadi’ Ilm al-Arabiyyah (المقدمة الآجُرُّومية في مبادئ علم العربية), kitab yang sangat populer di Pondok Pesantren di Indonesia. Hampir tidak ada santri yang mampu membaca kitab melainkan karena berkah kitab Jurumiyah.

Dalam kitab Syadzaratudz Dzahab karya Ibnu Imad, disebutkan bahwa beliau dilahirkan di Kota Fes pada tahun 672 H. Beliau wafat pada hari Senin setelah zuhur tanggal 20 Safar tahun 723 Hijriah. Imam Ibnul Hajj berpendapat bahwa makam Syekh Ibnu Ajurrum berada di pinggiran Kota Fes, Maroko. Selain ahli dalam ilmu nahwu, beliau juga merupakan ahli fikih, matematika, tajwid dan juga menggeluti ilmu seni lukis, kaligrafi, dan sastra.

Terdapat beberapa peristiwa menarik dalam proses penulisan kitab al-Ajurumiyyah ini. Disebutkan dalam kitab Hasyiyah al-Hamidi ala Syarh al-Kafrawi (حاشية الحامدي على شرح الكفراوي) bahwasanya ketika pengarang berada di depan Ka’bah, kitab ini terbang tertiup angin, kemudian beliau berucap:

اللّهمّ إن كان خالصًا لوجهك فردّه عليّ

“Wahai Allah, jikalau buku ini ikhlas (dikarang) murni karena mengharap keridhaan-Mu, maka kembalikanlah ia kepadaku.”

Selain itu, diceritakan bahwa ketika Syeikh ash-Shinhaji telah menyelesaikan kitabnya, lantas ia melemparkannya ke laut sambil berkata:

ان كان خالصا لله فلا يبل

“Wahai Allah, jikalau buku ini ikhlas (dikarang) murni karena mengharap keridhaan-Mu, maka ia tidak akan basah.” Dalam riwayat lain menyebutkan dileparkan ke sungai di Fes.

Doa beliau terkabul, kitab tersebut kembali ke pinggir pantai atau sungai dan tidak basah (lihat kitab Hasyiyah al-Hamidi ala Syarh al-Kafrawi (حاشية الحامدي على شرح الكفراوي).

Alfakir merasa sangat prihatin, ternyata orang sehebat beliau, makamnya justru sangat mengenaskan, hanya dihampari pasir dan tembok tua. Berada di samping jalan raya wilayah Bab Hamro agak menanjak ke atas bukit. Sangat disayangkan keadaan makam tersebut benar-benar tidak terawat. Berada di samping tempat pembuangan sampah makam ini tidak terlihat seperti makam para ulama yang seharusnya dimuliakan. Lokasinya yang menyendiri juga membuatnya semakin luput dari pandangan dan sulit untuk ditemukan.

Meski begitu menurut cerita orang-orang sekitar, makam pengarang kitab Jurumiyah ini telah lama digusur dan dipindahkan. Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui secara pasti dimana makam tersebut berada.

والله اعلم بالصواب

رحمه الله وأسكنه الجنة الفردوس الأعلى.

Semoga kita semua mendapatkan keberkahan beliau.

Dr. Muhammad Qodri, M.Pd.I

Mudir Ma’had Aly Syekh Ibrahim Al-Jambi Pondok Pesantren As’ad

Facebook
WhatsApp
Telegram
Print
Picture of ponpesasad

ponpesasad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

CariBerita

KategoriBerita

BeritaLainnya

ArtikelMenarik